bandungarchitect.com "DESIGN ARCHITECTURE UNIQUE"

tips agar rumah bebas dari debu

Rumah yang berdebu tentu tidak sehat bagi Anda dan  keluarga. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar  rumah tidak menjadi sarang debu.
Debu merupakan partikel-partikel mikro di udara yang  cukup mengganggu. Partikel tersebut begitu halus sehingga  tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Dengan bantuan  pancaran sinar matahari, debu yang beterbangan bisa  terlihat dengan jelas. Anda juga dapat melihatnya jika  debu telah menumpuk pada suatu tempat.
Banyak penyakit yang disebaban oleh debu. Karena itu  mengontrol debu sangat penting dilakukan terutama oleh  orang yang peka terhadap debu, misalnya mengidap alergi  debu atau menderita asma. salah satu hal yang dapat Anda  lakukan untuk mengotrol debu di rumah adalah selektif  dalam memilih perabotan.Ada perabot yang memang  berpotensial menyimpan debu, ada juga yang tidak. Selain  itu Anda juga harus melakukan pembersihan secara teratur di dalam rumah.
Selektif Memilih Barang Untuk meminimalisasi debu dalam rumah, sebaikny kurangi penggunaan barang yang menggunakan bahan tekstil wool. Bahan ini berbulu dan memiliki serat yang mudah terlepas. Karena sangat ringan, serat tersebut mudah beterbangan di udara dan menjadi bagian dari debu. Para ahli menyarankan, apabila Anda termasuk orang yang sangat sensitif terhadap debu, sebaiknya gunakan bahan non-tekstil seperti kulit (baik kuit asli maupun kulit tiruan), plastik karet, kayu, atau logam. Karpet yang terbuat dari serat, baik yang alami (wool, sutera, rami)  maupun sintesis (nilon, polyester, viscose) sangat  potensial menyompan debu. Bila menggunakan karpet di rumah, Anda harus sering membersihkannya dengan pengisap  debu, paling tidak dua kali dalam seminggu. Membersihkan  karpet dengan pengisap debu juga akan membuat karpet  lebih tahan lama karena mencegah penggumpalan bulu  karpet.
Saat membeli sofa, sebaiknya pilihlah yang tidak terlalu  banyak menggunakan upholstery dari kain. Bahan kulit bisa  menjadi pilihan untuk meminimalkan debu dan juga  memudahkan perawatan. Anda tinggal membersihkannya dengan  menggunakan lap kering atau basah. Bisa juga Anda pilih sofa dengan slipcover yang mudah untuk dilepas sehingga  dapat dicuci setiap 2-3 mnggu sekali. untuk tirai/gorden, jika Anda menyukai material kain dan  vitrase, sebaiknya gunakan warna-warna terang. Tujuannya  agar cepat terlihat apabila sudah waktunya tirai untuk  dicuci.
Rak penyimpanan yang terbuka juga mudah menjadi berdebu. Teutama jika berada di ruangan yang kurang baik aliran udaranya , debu akan mudah menumpuk dalam waktu yang singkat. belilah rak lengkap dengan penutupnya.
Bila Anda menginginkan agar benda-benda di dalamnya tetap terlihat,  pilih penutup yang terbuat dari kaca. Perlengkapan tempat tidur biasanya banyak menggunakan  bahan tekstil, mulai dari sprei, sarung bantal, selimut,  bedcover, sehinggga berpotensi menjadi pengumpul debu.
Apalagi jika Anda memakai kasur kapuk atau tempat tidur  Anda dilengkapi dengan kelambu.Sebaiknya Anda menjemur  kasur kapuk setiap seminggu sekali.
Kamar anak juga butuh perhatian khusus. Jangan menyimpan mainan di dalam kamar anak. Pilihlah mainan yang dapat dibersihkan, kalau bisa dari bahan kayu, plastik dan logam. Sebaiknya simpan mainan di dalam tempat yang tertutup (misalnya boks mainan) atau lemari berpintu. Ajari anak Anda untuk mengatur dan membersihkan sendiri barang-barangnya.
Jika Anda termasuk sangat sibuk dan tak punya banyak waktu untuk membersihkan perabotan, minimalkan pajangan berupa pernak-pernik kecil dan terlalu banyak detil (seprti ukir-ukiran). Benda-benda seperti itu menuntut perawatan yang intensif sebab gampang berdebu. Lebih baik pasanglah benda pajangan yang berukuran besar dengan detil yang sederhana.
Kiaat Menanggulangi Debu dari Luar Rumah
Rumah di dekat jalan raya selalu bermasalah dengan debu dari luar. Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi intensitas debu yang masuk.
Dalam artikel yang ditulis oleh Christina E. Mediastika di rubrik rumah sehat , disebutkan bahwa untuk menyaring debu dari luar dapat dilakukan dengan menanami bagian depan rumah dengan tanaman pagar (berupa semak-semak dengan tinggi 1,5 meter) dan tanaman tambat. Cara ini dapat membantu mencegah debu masuk karena perpaduan kedua jenis tanaman tersebut mampu menyaring debu dari luar sebanyak 10 % – 50 %, tergantung pada arah, kecepatan angin lokal, suhu dan kelembaban udara.
Usahakan agar ruangan dapat dilalui oleh aliran udara, sehingga udara dapat selalu berganti dengan yang baru. Ventilasi yang baik akan membuat debu tidak tinggal terlalu lama dalam rumah. Debu tidak akan menumpuk dalam waktu yang lama. Namun posisi ventilasi jangan terlalu terbuka lebar ke arah jalan raya sebab memudahkan debu masuk ke rumah. (tabloid rumah edisi 36)